UNSUR-UNSUR SENI RUPA

Unsur Seni Rupa
1. Unsur Garis

Garis adalah salah satu unsur seni rupa yang paling pokok, sebab garis merupakan unsur rupa yang ada dimana-mana. Untuk lebih memahami tentang garis coba perhatikan bagian tepi sebuah benda, perhatikan jejak yang ditinggalkan oleh binatang melata di atas tanah berdebu, batas pandangan di laut lepas, tiang listrik, cabang pohon, kilat yang menyambar, retak pada tembok. Setelah itu dapatkah anda mernahami apakah garis itu ?
Perhatikanlah bentuk-bentuk di bawah ini ?

unsur-garis

Perhatikanlah bentuk a dan b, apa yang menyebabkan bentuk itu berbeda? Lihat pula garis-garis yang ada di sebelahnya, cermati satu persatu, bagaimana perasaan anda melihat setiap garis itu ? Pada dasarnyaya garis itu hanya ada dua, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Garis-garis lainnya merupakan pengembangan dan variasi dari
kedua jenis garis tersebut dan menyampaikan karakter yang berbeda. Walaupun garis itu sederhana, ia dapat menyampaikan suatu perasaan dan ini tergantung dari kondisi jenis garis tersebut, yaitu tebal tipisnya,posisi dan arahnya. Sebuah garis lengkung tebal menyampaikan kesan yang berbeda dibanding dengan garis lengkung tipis, apalagi dengan garis lurus dalam posisi yang berbeda tentu akan memberikan kesan yang sangat berbeda dalam perasaan kita. Terwujudnya sebuah bentuk disebabkan karena garis yang membatasi ruang, baik nyata maupun sugestif. Sifat-sifat garis  yang membatasi itu menentukan pula sifat bentuk yang dihasilkannya. Oleh sebab itu, keterampilan dalam membuat garis erat hubungannya dengan keterampilan membuat bentuk dengan garis. Penggunaan garis dalam seni rupa tidak hanya pada karya dua dimensional, perhatikanlah (gb. 158 c) karya Nyoman Nuarta. Garis dalam karya itu sangat efektif digunakan dalam membuat patung yang ekspresif. Hampir seluruh wujud patung terbentuk dari garis sehingga patung kelihatan seperti dibalut oleh kain namun memberi ekpresi dinamis oleh karena patung itu seakan bergerak oleh ilusi garis. Sama pula halnya dengan (gb. 157 b dan c). Dalam kedua lukisan tersebut ekspresi garis sangat memegang peran penting dalam menghasilkan lukisan yang bersifat dinamis dan ekspresif.Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan garis adalah mengetahui potensi ekspresi garis tersebut. MisaInya jika ingin menyampaikan karakter kuat, berani dan agresif tentu harus menggunakan garis yang sesuai untuk itu, misalnya garis tebal, rata, tajam dan halus. Jika ingin menyampaikan suatu sifat yang lembut dan halus gunakanlah garis lengkung tipis dan tak terputus. Namun, perlu diingat
bahwa hal itu tidak selalu demikian karena yang lebih menentukan adalah bagaimana perasaan itu dapat diwakili oleh garis yang dibuat. Seorang yang membuat garis dengan perasaan yang terkonsentrasi pada waktu Menggoreskannya hasilnya berbeda dengan orang yang hanya sekedar membuat garis. Agar dapat selaras antara gerak perasaan dengan gerak tangan dalam menghasilkan garis yang diinginkan diperlukan latihan dan
latihan yang terus menerus. Untuk keperluan itu lihatlah aspek dan sifat beberapa garis di bawah ini, rasakan perbedaan kesan yang disampaikan, kemudian latihlah tangan membuat garis sesuai dengan perasaan yang dikehendaki.

tabel

Tugas latihan
Perhatikanlah garis-garis berikut ini, gunakanlah sebagai acuan, kemudian latihlah tangan dengan membuat berbagai jenis garis dengan berbagai jenis alat dan bahan seperti pensil, pastel, tinta dan arang.

goresan-garis

Latihan membuat garis selain untuk melancarkan tangan dalam membuat garis juga berlatih mengamati potensi garis, baik keterbatasan maupun kelebihannya. Pada gambar 160 a, garis dibuat dengan tinta dan dengan alat pena, dilakukan ekplorasi tebal tipisnya, serta efek-efek visualnya untuk mendapatkan nilai estetiknya. Pada gambar 160 b garis spontan dengan tinta dikombinasi degan warna cat air. Pada gb.160 c, garis dibuat di atas tekstur kasar dengan arah melingkar menuju ke pusat di tengah. Gambar 160 d, garis dibuat dengan pensil tumpang tindih dan
membentuk irama bergelombang. Gambar 160 e, garis-garis lengkung dengan variasi arah dan ketebalan memberikan kesan dinamis. Gambar 160 f, garis tidak hanya dapat dibuat dengan alat yang runcing, namun
dapat pula memanfaatkan batas tepi kertas dengan teknik arsiran dan gosok. Masih ada banyak kemungkinan lain dalam membuat garis untuk mendapatkan nilai estetik dan ekpresinya, baik dengan media dua dimensional dan tiga dimensional selain itu pada gb. 161 dan 162, garis dapat digunakan untuk membentuk ilusi tiga dimensional. Pada gambar tersebut, arah garis yang disusun secara teratur dan berulang-ulang dapat membentuk ilusi ruang serta gerak

hasil-goresan

goresan-garis-2

2. Unsur Ruang
Ruang termasuk unsur seni rupa yang pokok. Dengan adanya ruang, maka karya seni rupa dapat dibuat. Ada ruang dua dimensional (bidang) ada pula tiga dimensional. Sebuah titik di atas kertas ada pada ruang datar, sedang kita ada pada ruang berongga. Penggunaan ruang pada permukaan datar menyangkut hubungan antara ruang datar (bidang) latar belakang dengan figur (bentuk). Dalam istilah keruangan hal ini disebut sebagai ruang positif (bentuk) dan ruang negatif, yaitu ruang di belakang atau di sekitar bentuk atau latar belakang. Apabila bentuk datar v(ruang
positif) dan latar belakang datar ukurannya sama, dapat menimbulkan bentuk yang simultan dan penglihatan mata kita dipaksa untuk melihat kedua bentuk secara bersamaan. Efek ini dapat menyebabkan mata kelelahan untuk  engidentifikasikannya (gb. 163 b)

unsur-2

Membuat karya seni rupa pada dasarnya merupakan kegiatan mengorganisasikan ruang positif dan ruang negatif, dalam susunan yang baik interaksi keduanya dapat mencapai harmoni. Dengan diketemukannya perspektif pengorganisasian ruang dalam bidang dua dimensional semakin berkembang, sebab dengan menggunakan prinsip perspektif dimungkinkan untuk menggambarkan ilusi ruang dengan kedalaman pada bidang datar. Dalam prinsipnya ada dua jenis perspektif, pertama, benda-benda yang posisinya sejajar semakin menjauh akan kelihatan semakin mengecil menuju kepada titik lenyap pada garis batas pandangan hal ini disebut linear perspektif (gb.164),
kedua, benda-benda yang menjauh akan semakin kabur karena pengaruh atmosfer, sedang  yang dekat terlihat lebih terang dan besar, prinsip ini disebut areal perspektif (gb.162, 163). Penggunaan perspektif sangat penting bagi pelukis naturalis dan realis, kedua jenis perspektif terkadang digunakan secara bersamaan untuk mendapatkan
ilusi tiga dimensi lebih efektif. Perhatikan gambar 165 pepohonan semakin jauh semakin mengecil, begitu pula warna semakin jauh semakin melemah intensitasnya.

Perhatikan pula gambar berikut ! Bagaimana caranya menggambarkan ilusi ruang ?

gb-bent-2

ruang

Tugas Latihan
Agar mengetahmi potensi ruang yang sesungguhnya lakukanlah
latihan belikut ini:
1. Camkanlah tentang perbedaan ruang negatif dan ruang positif
2. Pada kertas gambar A4 susunlah ruang positif secara tumpang tindih dan gunakan tinta hitam sebagai warnanya
3. Dengan kertas yang lain susunan ruang positif dan negatif dalam perbandingan yang sama, gunakan pula tinta hitam sebagai warnanya
4. Perhatikan hasilnya dan cermati hal-hal yang kurang memuaskan perhatian
5. Gunakan contoh sebagai acuan

ruang-3Gambar 167 . Contoh Ruang positif dan negatif karya peserta
Diklat Desain Dasar Seni Rupa/Kriya P4TK Seni Budaya

3. Unsur Bentuk
Bentuk merupakan salah satu unsur seni rupa yang menentukan keberhasilan sebuah karya seni rupa dan kriya. Namun di samping istilah bentuk ada pula istilah wujud untuk membedakan antara ‘image’ (2 dimensional) yang memiliki panjang dan lebar pada area yang datar dengan ‘image’ (3 dimensional) yang memiliki panjang, lebar, dan
volume/tebal pada area dengan kedalaman.

bentuk-dan-wujud

Bagan 1 . Bentuk dan wujud

Lihatlah kedua karya ini, dapatkah anda mendapatkan perbedaan
dan persamaannya ?

bentuk-organik

Gambar 168. (a) Bentuk organik dua dimensi, (b) Bentuk organik tiga dimensi

Bentuk ada karena dibatasi oleh garis. Garis yang membatasi bidang menjadikan bentuk dan karakter bentuk itu ditentukan oleh jenis garis yang membatasinya itu. Bentuk yang dibatasi oleh garis lurus karakternya berbeda dengan bentuk yang dibatasi oleh garis lengkung. Pembatasan bidang oleh garis ini menghasilkan dua jenis bentuk yaitu bentuk geometris dan bentuk organis (gb.169). Bentuk geometris struktumya teratur misaInya: segitiga, segiempat dan bulat; sedangkan bentuk organis strukturnya tidak teratur dan banyak terdapat pada bentuk-bentuk alami seperti pepohonan, akar, tulang binatang, mahluk di dalam lautan dan sebagainya.

b-organik

Selanjutnya perhatikanlah bentuk-bentuk di bawah ini, kesan apa saja yang timbul dalam hati ketika memperhatikannya ?

b-organikn-3

Gambar 169. Bentuk dengan ilusi tiga dimensi, (a) Bentuk organis, (b) Bentuk geometris.

Dalam seni rupa dua dimensional (nirmana datar) sejak dahulu telah dilakukan upaya untuk menggambarkan ilusi tiga dimensional atau ruang pada bidang datar. Salah satunya adalah dengan cara tumpang tindih atau overlapping (gb.169, 170). Kita tahu bahwa bila sesuatu tersusun dalam posisi tumpang tindih maka ada suatu celah di antara bentukbentuk tersebut dan celah itu adalah ruang. Cara lain adalah dengan memberikan sinar dan bayangan pada bentuk itu dengan teknik arsiran dan blok (gb. 169,170).

Perhatikanlah gambar di bawah ini! Apakah anda dapat melihat adanya perbedaan bentuk dan teknik menggambarkannya ?

bentuk-geo-dan-org

Pada gambar (a) arsiran untuk memberikan kesan volume diterapkan pada tepi
bentuk organis, sedang pada gambar (b) bagian gelap menggunakan teknik blok
pada bagian yang tidak atau sedikit kena sinar, Namun pada bentuk geometris
dapat juga diterapkan teknik arsiran untuk mendapatkan ilusi tiga dimensional
(gb.170a,d).

4. Unsur Warna

Dalam seni rupa warna sangat esensial, karena penampilan pertama yang diperhatikan orang selain bentuk adalah warna. Warnalah yang menyebabkan kita berhenti sejenak untuk melihat kain yang dijual di sebuah toko, demikian juga war-na menyebabkan kita dapat mengenali sebuah benda. Bagaimana rupa dunia ini jika tidak ada warna ? Lalu apakah warna itu ?

a. Teori Warna
Ada beberapa pendapat yang mencoba menjelaskan tentang warna, namun yang menonjol dan aplikatif dalam bidang seni rupa adalah teori cahaya dan teori pigmen. Teori cahaya dipelopori oleh Sir Isaac Newton yang mengatakan bahwa warna yang kita Iihat pada suatu benda berasal dari cahaya putih matahari. Hal ini dibuktikannya dengan membiaskan cahaya putih itu dengan prisma kaca (bagan 3 ). Hasil yang keluar dari prisma itu berupa tujuh spektrum warna. Selanjutnya menurut teori itu kita dapat melihat warna sebuah benda
karena benda tersebut menyerap dan memantulkan spektrum warna ke mata kita.

warna

MisaInya kita melihat warna merah suatu benda karena hanya spektrum merah yang dipantulkan, sedang yang lainnya diserap oleh benda tersebut. Jika benda itu kelihatan abu-abu artinya seluruh spektrum dipantulkan setengah, jika kelihatan hitam seluruh spektrum diserap dan apabila putih seluruh spektrum dipantulkan secara penuh.
Dalam teori pigmen dinyatakan bahwa warna itu terdapat pada pigmen dan hanya ada tiga jenis warna pokok,yaitu merah, biru dan kuning. Warna-warna itu tidak bisa didapat dengan mencampur, warnawarna tersebut adalah warna murni. Teori ini dipelopori oleh Prang Brewster. Dalam perkembangannya warna dikelompokkan menjadi tiga, Bagan 3 . Pembiasan cahaya putih menjadi warna dengan prisma kaca 187 yakni warna primer, warna sekunder dan warna tertier. Warna primer merupakan warna induk karena warna sekunder didapat dengan
mencampur warna-warna primer sedang warna tertier didapat dengan mencampur warna primer dan sekunder. Tiga kelompok warna itu tersusun dalam lingkaran warna dan lingkaran warna tersebut dapat digunakan sebagai pedoman dasar penggunaan warna. Uraian selanjutnya tentang warna dalam buku ini adalah berdasarkan teori Prang.

ling-warna

Tugas Latihan
Agar dapat memahami percampuran warna lakukan latihan berikut ini :
Pada kertas gambar A4 buatlah sebuah lingkaran dan bagi lingkaran itu menjadi dua belas bagian yang sama.

  1. Pada kertas gambar A4 buatlah sebuah lingkaran dan bagi lingkaran itu menjadi dua belas bagian yang sama
  2. Tentukan bagian paling atas sebagai ruang warna kuning, kemudian searah jarum jam adalah berturut-turut warna kuning
    jingga, jingga, merah jingga, merah, ungu merah, ungu, biru ungu, biru, hijau biru, hijau dan hijau kuning.
  3. Selanjutnya isilah ruang-ruang tersebut dengan warna cat poster sesuai dengan namanya.
  4. Untuk mendapatkan warna sekunder campurlah dua warna primer dengan perbandingan 1:1 ( k+b=h, k+m=j, b+m=u). Begitu
    pula untuk mendapatkan warna tertier campurlah warna primer dengan sekunder 1:1.
  5. Dengan kertas gambar A4 yang lain buatIah sebuah segitiga sama sisI
  6. Bagilah ruang segi-tiga itu menjadi tiga bagian, kemudian pada bagian tersebut terapkanlah warna-warna primer
  7. Pada kertas yang lain buatIah segi-empat sama sisi dan bagi menjadi empat bagian. Seterusnya terapkanlah empat warna
    yang saling berhadapan pada lingkaran warna pada empat ruang pada segi-empat tersebut
  8. Perhatikan dengan seksama bagaimana kelihatannya warnawarna yang saling berjajar itu baik pada lingkaran maupun pada
    segi-tiga dan segi-empat Kenalilah sifat-sifat warna itu dengan perasaaan anda, warna yang menonjol, menyurut, panas, dingin,
    bergetar dan sebagainya.

b. Temperatur Warna
Warna-warna dalam lingkaran warna selain dikelompokkan menjadi tiga kelompok wama dapat pula diklasifikasikan menjadi dua kelompok
warna menurut temperaturya, yaitu warna panas dan warna dingin. Warna-warna yang temasuk kelompok wama panas adalah : kuning,
kuning jingga, jingga, merah jingga, merah dan merah ungu; sedangkan yang termasuk warna dingin adalah: ungu, ungu biru, biru, hijau biru,
hijau dan hijau kuning. Kesan temperatur yang ditimbulkannya disebabkan karena kebiasaan dari keadaan yang ada setiap hari di lingkungan kita. Pengalaman kita menunjukkan bahwa sesuatu yang berwarna merah, jingga, kuning adalah panas; misalnya: api, matahari, dan logam yang dilelehkan. Sebaliknya sesuatu yang berwarna violet, hijau, biru adalah dingin; misalnya : laut, danau, dan pegunungan. Hijau dan ungu dapat menjadi panas jika pada unsurnya lebih banyak mengandung warna panas, seperti kuning dan merah. Warna yang paling panas adalah kuning dan yang paling dingin adalah ungu. Sedangkan kelompok warna netral adalah abu-abu, hitam dan putih. Sebenarya hitam dan putih bukanlah warna sebab hanya berupa gelap dan terang . Value dan intensity juga dapat mengandung temperatur warna ini. Value yang terang kelihatan lebih panas daripada value yang gelap, begitu pula warna yang intesitasnya penuh kesannya lebih panas dibandingkan dengan warna yang intensitasnya lebih lemah. Penerapan warna panas dan dingin akan efektif jika disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Misalnya, pada terik matahari jika menggunakan warna panas suasana akan lebih menjadi panas, untuk itu dalam kondisi panas akan lebih baik jika menerapkan warna dingin. Hal yang sama adalah penggunaan warna pada ruang atau perlengkapan anak-anak, seperti ruangan, pakaian, dan mainan. Untuk
anak-anak lebih baik menggunakan warna ringan yang ceria, tidak menggunakan warna-warna berat dan kusam. Hal ini sesuai dengan sifat anak-anak yang menyukai hal-hal yang menggembirakan. Jadi secara alami berbeda dengan selera orang dewasa yang sering menyesuaikan
dengan kondisi kegemaran dan kejiwaannya.

Tugas Latihan
Untuk dapat memahami potensi warna lakukanlah latihan berikut ini:

  1. Ambil selembar kertas gambar, lalu buatIah bentuk-bentuk geometris dengan ukuran yang bervariasi, gunakan pensil.
  2. Pertimbangkan dan rasakan susunannya, jika dirasa sudah baik terapkanlah warna-warna panas pada bentuk dan latar
    belakangnya . Gunakan warna cat poster
  3. Dengan prosedur yang sama buatIah bentuk-bentuk organis dengan warna-warna dingin
  4. Bandingkan kedua hasil karya itu dan rasakan temperatur warnanya!

komp-warna

c. Dimensi Warna
Jumlah warna diperkirakan kurang lebih ada 30.000 jenis. Setiap warna sesungguhnya mengandung tiga aspek yaitu : Hue, Value dan Intensity. Perbedaan warna disebabkan oleh ketiga aspek tersebut dan setiap aspek memiliki peran khusus dan berinteraksi satu dengan lainnya. Hue adalah nama warna pada lingkaran warna dan keberadaannya ditentukan oleh adanya sinar langsung maupun tak langsung. Hue murni
intensitasnya tinggi dan biasanya hue sangat kuat menarik perhatian. Hue yang mumi jika ditambah putih disebut tint dan bila hue murni
ditambah hitam disebut shade. Aplikasi dari kedua hal ini tampak dalam membuat tone warna terutama gelap terang untuk ilusi tiga dimensional
pada lukisan realis begitu pula pada karya-karya jenis lainnya yang datar seperti pada karya grafis, dekorasi interior dan sebagainya. Intensity adalah cerah suramnya wama. Warna yang cerah memiliki intensitas yang tinggi, sedangkan warna suram memiliki intensitas rendah. Hitam, putih dan abu-abu adalah warna suram yang tidak memiliki intensitas hue. Oleh sebab itu warna abu-abu dapat berperan  sebagai warna netral yang dapat menyatukan warna lainnya terutama warna kontras. Warna hitam dapat mengikat warna-warna kontras oleh karena hitam menyerap cahaya, karena warna-warna kontras yang intensitasnya tinggi kekuatan refleksi cahayanya dikurangi oleh warna hitam jika digunakan sebagai latar belakang, atau sebagai kontur garis tepi bentuk. Putih adalah sebaliknya dari hitam karena memantulkan seluruh gelombang spektrum warna, sehingga warna kelihatan lebih cerah di atas putih. Sedangkan abu-abu memantulkan dari setiap spektrum warna. Untuk lebih memahami bagaimana peran warna dalam seni rupa perhatikanlah karya-karya berikut.

Perhatikan cerah suramnya, gelap terangnya dan bagaimana perannya dalam ruang dan bentuk ?

cerah-suramnya-warna

aplikasi-w-kontras

Tugas Latihan
Untuk dapat memahami potensi warna lakukanlah latihan berikut ini:

  1. Ambil selembar kertas gambar, lalu buatIah bentuk-bentuk geometris dengan ukuran yang bervariasi, gunakan pensil.
  2. Pertimbangkan dan rasakan susunannya, jika dirasa sudah baik terapkanlah warna-warna panas pada bentuk dan latar be-lakangnya .  Gunakan warna cat poster
  3. Dengan prosedur yang sama buatIah bentukbentuk organis dengan warna-warna dingin
  4. Bandingkan kedua hasil karya itu dan rasakan temperatur warnanya!

Perhatikan warna-warna yang ada di alam disekeliling anda. Apakah ada kombinasi warna yang tidak menyenangkan? Alam sangat bijaksana, lihatlah warna-warna bunga, walaupun kontras dengan daunnya yang hijau tetapi tetap menyenangkan. Pelajarilah itu !

d. Skema warna
Bagaimana caranya mengkombinasikan warna? Walaupun selera dalam memilih dan mengkombinasikan warna itu sifatnya sangat pribadi,
pertanyaan tadi maksudnya untuk mengetahui apakah ada pedoman dalam penyusunan kombinasi warna. Skema warna memberikan suatu
kunci bagaimana mendapatkan susunan warna serasi yang dapat diterapkan ke dalam karya seni rupa dan kriya. Namun demikian kunci
skema warna ini bukanlah harga mati, ini hanyalah suatu tuntunan jika

menemui kebuntuan dalam upaya mendapatkan warna yang diharapkan. Hal yang sangat menentukan adalah suasana hati berupa ketajaman
rasa dalam menentukan warna. Sumber penggunaan skema warna ini adalah lingkaran warna. Ada beberapa kunci untuk mendapatkan warna
yang serasi yaitu monokromatik, analogus dan komplementer. Monokromatik, susunan warna ini berdasarkan satu hue; ‘mono’ berarti satu dan ‘kromatik’ berarti warna. Dalam kombinasinya menggunakan satu nada warna, yaitu hue murni ditambah dengan tint dan shade. Keharmonisan mudah dicapai, namun perlu variasi dalam unsur lainnya agar tidak membosankan. Pada gambar berikut motif divariasikan ukurannya, dan susunan pengulangan motif secara acak, walaupun motifnya sejenis terasa tidak membosankan. Pada gambar 175 susunan warna monokromatik diberi aksen merah, sehingga merah menjadi dominan dan pusat perhatian. Warna merah memiliki intensitas yang kuat
sehingga mengalahkan warna lainnya, selain itu merah dalam bentuk segitiga bersifat kontras dengan bentuk bulat dengan warna abu-abu
dengan tiga variasinya sehingga susunan sangat menarik perhatian dengan latar belakang hitam. Susunan bentuk bulat sangat menarik
walaupun dalam satu nada, oleh karena ukuran dan susunannya yang dinamis seakan bentuk bulat tersebut bergerak-gerak seperti gelembunggelembung di udara. Penyusunan dengan cara demikian sangat baik menghindari kejemuan karena bentuk dan nada warna yang monotone.

warna-monokromatisminikromatis-aksen-merahmonokromatik

Analogus, susunan warna yang terdiri dari dua sampai empat warna yang bersebelahan dalam lingkaran warna dengan satu warna primer.
Susunan warna ini juga mudah untuk mendapatkan harmoni karena hampir semuanya memiliki nada warna yang sama, misalnya ungu
memiliki unsur biru, ungu biru memiliki unsur yang sama pula. Pada susunan berikut biru merupakan aksen yang tidak kontras sehingga
harmoni tidak sulit untuk didapat. Sedangkan latar belakang abu-abu sebagai warna netral juga menyatukan warna dan bentuk yang agak
berbeda dalam kualitasnya. Susunan analogus lebih menarik karena ada salah satu warna pokok yang menonjol sebagai penekanan perhatian.
Hal ini berbeda dengan warna monokromatik karena semua warna senada. Pada susunan berikut, warna dan bentuk saling berinteraksi,
misalnya bentuk ungu dalam garis spiral geometris berhubungan dengan bentuk biru dalam garis spiral organik namun kontras dalam
kualitasnya, yaitu sifat geometris dan organisnya dari kedua jenis garis sehingga hubungannya tidak menjadi monotone walau warnanya senada.

analogus

Komplementer, yaitu susunan warna yang berhadapan dalam lingkaran warna. Skema warna ini terdiri beberapa macam. Perhatikan tabel
berikut. Warna komplemen pada dasarnya adalah warna kontras, apabila disusun secara tepat dapat sangat menarik perhatian, namun sebaliknya jika kontras tidak dapat dikontrol dapat menyebabkan tidak nyaman pada penglihatan. Dalam susunan warna berikut, kontras diikat dengan latar

w-analogus

belakang hitam sehingga dapat menjadi harmoni. Susunan terlihat dinamis karena karena warna-warna yang diterapkan pada bentukbentuk kontras memancar dari satu titik pusat di sudut kiri bawah. Dengan demikian hitam sangat kuat menyatukan unsur-unsur yang berbeda.

komp-komplemen

skema-warna

e. Makna Warna
Hal yang perlu juga diketahui dalam menggunakan warna adalah tentang bahasa warna. Walaupun sesungguhnya bahasa warna sangat
subyektif dalam mengartikan dan menggunakannya, namun secara umum warna dingin dan gelap dengan intensitas yang rendah kelihatan
lebih tenang, meditatif dan introspektif. Sebaliknya warna panas dengan intensitas tinggi dapat memberi kesan cerah, kelihatan dinamis, lincah
dan menonjol. Dengan demikian kedua jenis warna ini memiliki sifat kontras, jika digunakan dengan tepat proporsinya dapat memberikan
kesan perasaan yang menyenangkan. Sebagai acuan, para ahli telah mengartikan warna sebagai tabel berikut .

tabel-2

Tugas A : Studi Observasi Warna di Lingkungan
Agar lebih dapat mengahayati bagaimana arti sebuah warna coba amati lingkungan anda di rumah, di sekitar rumah dan di kampung
anda. Warna apa yang dominan dalam lingkungan itu dan bagaimana perasaan anda tentang warna tersebut? Selain itu amati warna
pakaian dari teman-teman anda, warna apa yang dominan dikenakannya lalu tanyakan kenapa mereka menyukai warna tersebut! Kemudian untuk melatih perasaan anda lihatlah warna langit yang biru bersih, warna api yang menyala, warna tanah, warna daun dari pepohonan, resapi betul warna-warna itu dan apakah ada perbedan rasa yang dimiliki olek setiap warna itu? Tuliskan hasil pengamatan itu sebagai laporan sebanyak 3 halaman A4, satu setengah spasi.

5. Unsur Tekstur
Perhatikanlah tekstur berikut, bagaimana anda melihat dan merasakan permukaannya? Untuk lebih nyata lagi lihatlah permukaan lantai di bawah anda, sepatu anda, kaca jendela, almari dan kalau bisa lihat permukaan sebuah karya seni rupa atau kriya. Bagaimana kelihatannya? Bagaimana pula, rasanya kalau diraba ? Semua itu menunjukkan kepada kondisi permukaan suatu benda. Dapatkah anda mendefinisikan tekstur itu lebih jelas?

tekstur

Tekstur sangat menentukan keberhasilan sebuah karya seni rupa dan kriya, karena bersamaan dengan warna, tekstur menentukan kualitas
permukaan yang terlihat paling awal. Dalam seni rupa dan kriya tekstur dapat dianalisa melalui dua aspek, yaitu kualitas raba suatu permukaan
dan kualitas visual suatu benda. Oleh sebab itu, tekstur dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tekstur kasar dan tekstur semu.

tekstur-semu

contoh

Tekstur kasar bereaksi terhadap cahaya dengan memancarkan, menyerap dan memantulkannya. Oleh sebab itu tekstur dapat sebagai
penetralisir unsur-unsur yang tidak serasi, misaInya warna-warna yang saling bertentangan dapat serasi di atas tekstur kasar. Hal itu disebabkan
karena permukaan tekstur kasar tidak rata. Karena tonjolan permukaan menyebabkan ada bayangan hitam yang sifatnya mengikat dan
menyerap cahaya sehingga warna menjadi harmonis.

tek

 

Tugas Latihan

Comments 9

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *