pembuatan tas dari tusuk sate

BAG. I   PENDAHULUAN

  1. Ide Penciptaan

Indonesia merupakan sebuah negara yang terdiri dari kepulauan, sehingga tidaklah mengherankan kaya akan seni budaya dan kekayaan alamnya. Terdapat banyak hutan dan berbagai jenis flora maupun fauna yang bernaung. Ada berbagai jenis tanaman kayu mulai dari yang berbobot berat hingga yang berbobot ringan.

Jenis tanaman yang banyak di hutan Indonesia adalah jenis bambu. Sejak zaman dahulu bambu sudah digunakan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan hidup, mulai dari pembuatan alat rumah tangga dan kayu bakar. Bahkan pemanfaatan bambu sudah merambah ke dunia kriya kayu dan furniture dengan berbagai desan yang kreatif dan inovatif, seperti meja, kursi, tempat piring, rak buku, souvenir, tusuk gigi, tusuk sate dan lainnya. Bahkan produk dari bahan dasar bambu ini dapat menembus pasar luar negeri, karena bambu memang memiliki keunikan dan kekhasan dari segi tekstur sehingga menghasilkan kesan klasik.

Ditunjang lagi dari hasil Program School Partner Ship dengan negara Thailand, melalui program ini tentunya dapat menambah wawasan dari negra lain tentang produk-produk olahan dari bambu dan rotan. Melalui tangan-tangan kreatif dapat merubah bambu dan rotan ini menjadi karya seni dan nilai ekonomi tinggi.

Berangkat dari berbagai keunikan dan kelebihan dari bambu tersebut saya terinspirasi untuk membuat suatu produk kerajinan dari bahan bambu yang mempunyai nilai seni dan nilai fungsional yaitu tas. Yang dimana bambu ini sendiri telah diolah menjadi tusuk sate.

Tujuan dan Makna

Pembuatan tas bambu ini bertujuan untuk menciptakan produk kreatif dari bahan yang mudah diperoleh dan banyak di sekitar lingkungan sekitar yaitu bambu tusuk sate. Selain itu, dengan adanya produk tas bambu ini dapat meningkatkan nilai jual dari bambu itu sendiri.

BAG. II  REFLEKSI  PROSES PENCIPTAAN

 Bahan dan Alat

  1. Bahan Pokok
    1. Bambu

Bambu adalah tanaman dengan laju pertumbuhan tertinggi di dunia, dilaporkan dapat tumbuh 100 cm (39 in) dalam 24 jam.[1] Namun laju pertumbuhan ini amat ditentukan dari kondisi tanah lokal, iklim, dan jenis spesies. Laju pertumbuhan yang paling umum adalah sekitar 3–10 sentimeters (1,2–3,9 in) per hari. Bambu pernah tumbuh secara besar-besaran pada periode Cretaceous, di wilayah yang kini disebut dengan Asia. Beberapa dari spesies bambu terbesar dapat tumbuh hingga melebihi 30 m (98 kaki) tingginya, dan bisa mencapai diameter batang 15–20 cm (5,9–7,9 in). Namun spesies tertentu hanya bisa tumbuh hingga ketinggian beberapa inci saja.

Bambu termasuk dalam keluarga rumput-rumputan, yang dapat menjadi penjelasan mengapa bambu memiliki laju pertumbuhan yang tinggi. Hal ini berarti bahwa ketika bambu dipanen, bambu akan tumbuh kembali dengan cepat tanpa mengganggu ekosistem. Tidak seperti pohon, batang bambu muncul dari permukaan dengan diameter penuh dan tumbuh hingga mencapai tinggi maksimum dalam satu musim tumbuh (sekitar 3 sampai 4 bulan). Selama beberapa bulan tersebut, setiap tunas yang muncul akan tumbuh vertikal tanpa menumbuhkan cabang hingga usia kematangan dicapai. Lalu, cabang tumbuh dari node dan daun muncul. Di tahun berikutnya, dinding batang yang mengandung pulp akan mengeras. Di tahun ketiga, batang semakin mengeras. Hingga tahun ke lima, jamur dapat tumbuh di bagian luar batang dan menembus hingga ke dalam dan membusukkan batang. Hingga tahun ke delapan (tergantung pada spesies), pertumbuhan jamur akan menyebabkan batang bambu membusuk dan runtuh. Hal ini menunjukkan bahwa bambu paling tepat dipanen ketika berusia antara tiga hingga tujuh tahun. Bambu tidak akan bertambah tinggi atau membesar batangnya setelah tahun pertama, dan bambu yang telah runtuh atau dipanen tidak akan digantikan oleh tunas bambu baru di tempat ia pernah tumbuh.

gambar-bambu

Banyak spesies bambu tropis akan mati pada temperatur mendekati titik beku, sementara beberapa bambu di iklim sedang mampu bertahan hingga temperatur −29 °C (−20 °F). Beberapa bambu yang tahan dingin tersebut mampu bertahan hingga zona 5-6 dalam kategori USDA Plant Hardiness Zones, meski pada akhirnya mereka akan meruntuhkan daun-daunnya dan menghentikan pertumbuhan, namun rizomanya akan selamat dan menumbuhkan

  1. Tusuk Sate

Tusuk sate merupakan benda berbentuk silinder yang ujungnya runcing dan kegunaan pokoknya difungsikan untuk menusuk daging sate. Tusuk sate sangatlah mudah di dapat dan harganya pun sangatlah terjangkau.100_5835

tunas bambu b

  1. Tusuk Sate

Tusuk sate merupakan benda berbentuk silinder yang ujungnya runcing dan kegunaan pokoknya difungsikan untuk menusuk daging sate. Tusuk sate sangatlah mudah di dapat dan harganya pun sangatlah terjangkau.

100_5834

  1. Tali kur

Tali kur yang digunakan untuk pegangan tas memiliki dua macam warna yaitu hitam dan coklat, tali ini dapat di sesuaikan dengan warna tas yang di buat

 

100_4969

  1. Bahan penunjang
  2. Benang sol

Benang sol difungsikan untuk merangkai tusuk sate, benang sol ini memiliki tingkat kekuatan dan keuletan yang sangat bagus selain itu benang sol ini biasanya juga di pergunkan untuk mengesol sepatu.100_4964

                                         Gam.03.Benang sol dan slang

  1. Kain

Kain yang dimaksud yaitu kain yang dipasang di bagian dalam tas  sedangkan jenis kain yang dipergunakan adalah kain puring.

100_4975

                                                          Gam.04 Kain

Renda

Renda yang digunakan dalam pembuatan tas ini mempunyai beberapa variatif macam warna dan bentuk mulai dari bentuk geometris maupun gambar.

100_4973

Gam.05 Renda

Tali kur

Tali kur yang digunakan untuk pegangan tas memiliki dua macam warna yaitu hitam dan coklat, tali ini dapat di sesuaikan dengan warna tas yang di buat

100_4968

gambar.06 Tali kur

Makram kayu

Makram kayu berbentuk bulat dan berlubang pada tengah, makram ini ada beberapa model bentuk ornamen yaitu makram batik, makram polos, dan makram garis.

100_4976

 

  1. Slang

Slang air merupakan salah satu bahan peganggan pada tas yang berbentuk melengkung. Slang ini bersifat fleksibel sehingga mampu di bentuk menjadi melengkung

  1. Lem G

Lem G adalah lem perekat yang mampu kering dalam waktu singkat maka dari itu lem G  ini di gunakan untuk merekatkan dan mengunci bagian ujung tali kur.

Bahan finishing

Bahan finising yang di gunakan adalah AQUA WOOD FINISH dengan komponen bagiannya adalah sebagai berikut

  1. Impra Aqua Wood Filler AWF-911, pastikan AWF-911
  2. Impra Aqua Wood Stain AWS-921
  • Impra Aqua Sanding Sealer ASS-941
  1. Impra Aqua Lacquer AL-961 Clear
    1. Alat praktek
    2. Jarum
    3. Gunting
    4. Kater
    5. Tempat anyam

     

    1. Ukuran Karya

    Ukuran karya tas tusuk sate ini mempunyai dimensi panjang 20 cm, lebar lipat      3 cm, lebar ketika dibuka 10 cm dan tinggi 15 cm.

    1 karya tas ini dapat dikerjakan selama 12 jam.

     

    Teknik sulam atau merakit tusuk sate tersebut dengan benang sol agar kuat tidak mudah putus/rapuh rangkaian jahitannya, sehingga menjadi lembaran yang fleksibel dan tidak kaku. Untuk merangkaikan antara tusuk sate yang satu dengan yang lainnya yaitu dengan teknik jelujur tumpang tindih.

    1. Kerja finising

    Teknik kerja finising yang di terapkan pada pembuatan tas bambu tusuk sate menggunakan teknik semprot dengan bahan Aqua Wood Finish.

    1. Proses kerja
    2. Merakit tusuk sate dengan menggunakan benang seperti teknik sulam100_5835

     

    Gam.10 Hasil rakitan tusuk sate

    1. Mewarnai tusuk sate dengan warna bahan aqua wood finish yang ramah lingkungan.

    Gam.11 Hasil pewarnaan tusuk sate

    1. Membuat pegangan tas
    2. 100_4965

    Gam.12 Membuat pegangan tas

    1. Menempelkan renda pada bambu yang telah diwarna100_4973

    Gam.13 Menempel renda

    1. Memasang pegangan tas dengan menggunakan benang sol100_4974

    Gam.14 Memasang pegangan

    1. Menjahit dalaman tas dengan menggunakan benang jahit, teknik ini dikerjakan dengan cara manual.

    100_4975

    Gam.15 Menjait dalaman tas

  2. merakit tas .keseluruhan100_4980
  3. memasang kait pengunci tas
  4. 100_4979
  5. Tas Tusuk sate siap di gunakan / penampilan
  6. 100_4983
  7. 100_5842

Comments 234

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *