Memahami Subnetting pada IPV4

Untuk menghitung subnet, kita harus memahami karakteristik setiap kelas IP Address.
Dalam kesempatan ini akan dibahas berkenaan dengan Subnet IP Address Kelas C.

Karakteristik IP Address kelas C :

  1. Blok Network ID pada byte 1, byte 2, dan byte 3
  2. Blok Host ID pada byte 4
  3. Mempunyai range IP : 192 s.d. 223
  4. Subnet mask default 255.255.255.0 atau CIDR /24
  5. Alokasi untuk IP Privat : 192.168.0.0 s.d. 192.168.255.255
Contoh menghitung subnet:

Soal :
Hitung Subnet dari 192.168.1.0/25

Jawab :

Langkah 1.

Tentukan terlebih dahulu subnet mask-nya, karena menggunakan CIDR /25 berarti mempunyai bit 1 sebanyak 25, yaitu :

11111111.11111111.11111111.10000000 atau 255.255.255.128

Dari hasil di atas, harus DIINGAT bahwa perubahan hanya ada pada byte 4, sehingga didapat : bahwa jumlah bit 1 pada byte 4 berjumlah 1 dan bit 0 pada byte 4 berjumlah 7.

selanjutnya  jumlah bit 1 kita beri variabel “x” dan jumlah bit 0 kita beri variabel “y”,
sehingga nilai x : 0 dan y : 7 (jumlah ini menentukan penghitungan selanjutnya)

Langkah 2.

Selanjutnya kita hitung jumlah subnet dengan ketentuan 2x, karena nilai x : 1, sehingga :

2x = 21 = 2

Langkah 3.

Kemudian tentukan jumlah host setiap subnetnya, dengan ketentuan 2y – 2, karena nilai y : 7, sehingga :

2y – 2 = 27 – 2 = 128 – 2 = 126

Langkah 4.

Tentukan jumlah blok subnet, dengan ketentuan 256 dikurangi jumlah subnet mask pada byte 4, sehingga :

256 – 128 = 128
sehingga blok subnet nya dimulai dari 0 dan kelipatan 128, yaitu 0 dan 128, maka dapat ditentukan:
subnet 1 : 192.168.1.0
subnet 2 : 192.168.1.128

Langkah 5.

Yang terakhir kita tentukan jumlah host yang dapat digunakan pada setiap subnet-nya

subnet 1 subnet 2
subnet 192.168.1.0 192.168.1.128
Host pertama 192.168.1.1 192.168.1.129
Host terakhir 192.168.1.126 192.168.1.254
Broadcast 192.168.1.127 192.168.1.255

Dari penghitungan di atas, maka :

Alokasi host yang dapat digunakan setiap subnetnya adalah 126 host, dimulai dari 192.168.1.1 s.d. 192.168.1.126 pada subnet ke 1.

Kesimpulan :

  • Dalam menghitung subnet harus diperhatikan Subnet Mask (CIDR) yang digunakan
  • Perhatikan jumlah bit 1 dan bit 0 pada byte 4
  • Untuk nilai Broadcast dapat ditentukan dari byte 4 pada subnet berikutnya dikurang 1, contoh: karena subnet berikutnya setelah 192.168.1.0 adalah 192.168.1.128, maka  128 – 1 : 127. Sehingga Broadcastnya adalah 192.168.1.127

Referensi :

  • romisatriawahono.net
  • wikipedia.org

One thought on “Memahami Subnetting pada IPV4

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *