Memahami Struktur Direktori GNU/Linux

Direktori debian GNU/Linux tersusun secara hirarki. Berbeda dengan microsoft windows yang mengelompokkan berdasarkan partisi yang ada. Debian GNU/Linux hanya memiliki satu hirarki direktori besar yang berisi semua partisi yang ada. Direktori teratas adalah direktori root yang ditandai dengan forward slash (/).

Di bawah direktori root (/) berisi sub direktori /bin, /boot, /dev, /etc, /home, /lib, /lost+found, /misc, /mnt, /proc, /root, /sbin, /tmp, /usr, /var. Di bawah subdirektori yang telah disebutkan di atas, masih terdapat subdirektori lagi hingga berupa file saja.

Gambar 1. Struktur direktori Debian GNU/Linux


Direktori Home

Saat menjalankan Debian GNU/linux, anda akan dihadapatkan dengan direktori home sebagai direktori default buat user. Setiap user memiliki direktori home sendiri tempat penyimpanan default file-file yang telah anda buat. Setiap home user kecuali superuser (root) adalah subdirektori dan berada di bawah direktori /home. Hal ini sangat penting karena file-file yang anda buat tidak dapat disimpan kesembarang direktori pada debian GNU/Linux. Akses ke banyak direktori akan dibatasi oleh sistem kecuali jika login sebagai user root. Oleh karena itu, direktori home ini merupakan tempat penyimpanan file secara default oleh user.

Setelah Anda memahami struktur direktori di Debian, silakan pahami tentang terminal, absolute path dan relative path.

Referensi:
https://github.com/udienz/debian-ebook/blob/master/src/sistem-file-gnu-linux/memahami-direktori-gnu-linux.rst

Manajemen Paket Menggunakan Synaptic

Beberapa waktu lalu, sudah dibahas berkenaan manajemen paket menggunakan apt-get dan aptitude.
Sekarang akan dibahas manajemen paket dengan menggunakan Synaptic.
Synaptic secara otomatis akan terinstall di Debian ketika dalam instalasi kita memilih Desktop.
Tapi jika belum terinstal, kita dapat menginstalnya dengan cara:

#aptitude install synaptic

Setelah diinstall, untuk menjalankan Synaptic, caranya adalah

  1. Pilih Menu System -> Administration -> Synaptic Package Manager
  2. Setelah terbuka, pilih Setting -> Repositories
  3. Semua repositori yang ditulis di /etc/apt/sources.list akan tampil, Anda tinggal memilih yang paling ok…

Kemudian ada pilihan-pilihan menu, seperti gambar berikut:

Gambar 1. Synaptic Package Manager

Selanjutnya Anda tinggal pilih salah satu paket, kemudian pilih Apply, dan proses instalasi paket akan dijalankan…mudah bukan…semudah di Windows.
Siapa bilang instalasi software di Linux susah…?

Manajemen paket menggunakan aptitude di Debian

Beberapa waktu lalu telah dibahas manajemen paket menggunakan apt-get, nah sekarang ada juga tool di Debian untuk pengelolaan paket yaitu aptitude. Penggunaannya hampir sama dengan apt-get karena  option yang digunakan juga sama.


Contoh penggunaan aptitude:

1. Untuk mengetahui versi dari sebuah paket gunakan option versions setelah aptitude

#aptitude versions bind9 

Perintah di atas dimaksudkan untuk mengetahui versi dari paket bind9

2. Untuk instalasi paket, gunakan option install

#aptitude install bind9 

Perintah di atas dimaksudkan untuk instalasi paket bind9

3. Untuk menghapus/remove/uninstall paket, gunakan option remove

#aptitude remove bind9 

Perintah di atas dimaksudkan untuk menghapus paket bind9

4. Untuk mengupgrade sebuah paket, gunakan option upgrade

#aptitude upgrade bind9 

Perintah ini dimaksudkan untuk mengupgrade paket bind9

Demikian sekilas tentang penggunaan tools aptitude, selanjutnya akan dibahas manajemen paket menggunakan synaptic.

Instalasi/manajemen Paket di Debian menggunakan apt-get

Yang perlu diperhatikan sebelum instalasi paket:

  1. Tentukan sumber paket yang akan diinstal, apakah dari DVD atau dari jaringan
  2. Jika sumbernya adalah DVD sediakan DVD Debian Squeeze dari DVD 1 sampai dengan 8, jika ingin mencoba, cukup sampai DVD 2 saja. Jika Anda mempunyai ke 8 DVD setidaknya berisi lebih dari 29.000 paket di dalamnya.
  3. Jika menggunakan jaringan (internet) pastikan Anda memilih mirror site yang baik dan update
  4. Anda harus sudah memahami setidaknya salah satu dari beberapa manajemen paket yang ada di Debian, yaitu dpkg, apt-get, aptitude, wajig, synaptic
  5. Dan wajib bagi Anda login sebagai root

INSTALASI PAKET DARI DVD

  1. Siapkan DVD nya (masukkan ke Optical Drive)
  2. Selanjutnya ketikkan perintah berikut :

#apt-cdrom add >> lakukan seperti ini ketika Anda menggunakan DVD 2, dst
#apt-cache search bind9 >> mencari paket yang ada kaitannya dengan bind9

Jika paket yang diinginkan sudah ketemu, maka tinggal install:
#apt-get install bind9

Untuk melanjutkan instalasi, jika ada pertanyaan tentu saja jawab “Y”, dan sistem akan melakukan instalasi  dan mencari/menginstal dependencies file secara otomatis.

INSTALASI PAKET DARI JARINGAN / INTERNET 

1. Tentukan mirror site, dengan mengedit /etc/apt/sources.list

misal Anda akan menggunakan kartolo.sby.datautama.net.id sebagai mirror nya.

#nano /etc/apt/sources.list

Gb. 1. Menambahkan mirror ke /etc/apt/sources.list

 

2. Kemudian ketikkan perintah berikut :

#apt-get update

maka sistem akan secara otomatis membuat daftar paket sesuai yang ada di mirror.

3. Selanjutnya lakukan pencarian paket (jika diinginkan) dan instalasi paket

#apt-cache search bind9

#apt-get install bind9

Sumber:
debian.org

Multiplexer

Multiplexer adalah rangkaian logika yang menerima beberapa input data digital dan menyeleksi salah satu dari input tersebut pada saat tertentu, untuk dikeluarkan pada sisi output.
Seleksi data-data input dilakukan oleh selector line, yang juga merupakan input dari multiplexer tersebut.

Gambar Blok Diagram Multiplexer

Tabel kebenaran Multiplexer dengan 2 Select line

Gambar Rangkaian Multiplexer 4 x 1

Sistem Bilangan

Sistem bilangan numerik adalah sebuah simbol atau kumpulan dari simbol yang merepresentasikan sebuah bilangan. Numerik berbeda dengan angka. Simbol “11”, “sebelas” and “XI” adalah numerik yang berbeda, tetapi merepresentasikan angka yang sama yaitu sebelas.

Sistem Bilangan Desimal (basis 10)

Sistem bilangan desimal/persepuluhan adalah sistem bilangan yang menggunakan 10 macam angka dari 0,1, sampai 9 (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9). Setelah angka 9, angka berikutnya adalah 10, 11, dan seterusnya. Sistem bilangan desimal ditemukan oleh Al-Kashi, ilmuwan Persia. Sistem bilangan desimal sering dikenal sebagai sistem bilangan berbasis 10, karena tiap angka desimal menggunakan basis (radix) 10.

Sistem Bilangan Biner (basis 2)

Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.

20=1

21=2

22=4

23=8

24=16

25=32

26=64

27=128

Dalam sistem komunikasi digital modern, dimana data ditransmisikan dalam bentuk bit-bit biner, dibutuhkan sistem yang tahan terhadap noise yang terdapat di kanal transmisi sehingga data yang ditransmisikan tersebut dapat diterima dengan benar. Kesalahan dalam pengiriman atau penerimaan data merupakan permasalahan yang mendasar yang memberikan dampak yang sangat signifikan pada sistem komunikasi. Biner yang biasa dipakai itu ada 8 digit angka dan cuma berisikan angka 1 dan 0, tidak ada angka lainnya.

Sistem Bilangan Oktal (basis 8)

Oktal atau sistem bilangan basis 8 adalah sebuah sistem bilangan berbasis delapan. Simbol yang digunakan pada sistem ini adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Konversi Sistem Bilangan Oktal berasal dari Sistem bilangan biner yang dikelompokkan tiap tiga bit biner dari ujung paling kanan (LSB atau Least Significant Bit).

Sistem Bilangan Hexadesimal (basis 16)

Heksadesimal atau sistem bilangan basis 16 adalah sebuah sistem bilangan yang menggunakan 16 simbol. Berbeda dengan sistem bilangan desimal, simbol yang digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol lainnya dengan menggunakan huruf A hingga F (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F). Sistem bilangan ini digunakan untuk menampilkan nilai alamat memori dalam pemrograman komputer.

Referensi:

https://id.wikipedia.org

Sejarah Debian GNU/Linux

Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdock, seorang mahasiswa dari Universitas Purdue, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993. Nama Debian berasal dari kombinasi nama Ian dengan mantan-kekasihnya Debra Lynn: Deb dan Ian.

Pada awalnya, Ian memulainya dengan memodifikasi distribusi SLS (Softlanding Linux System). Namun, ia tidak puas dengan SLS yang telah dimodifikasi olehnya sehingga ia berpendapat bahwa lebih baik membangun sistem (distribusi Linux) dari nol (Dalam hal ini, Patrick Volkerding juga berusaha memodifikasi SLS. Ia berhasil dan distribusinya dikenal sebagai “Slackware”).

Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x pada tahun 1994 dan 1995. Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai pada tahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996.

Pada tahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sebagai Pemimpin Proyek. Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi “Software in Public Interest” untuk menaungi debian secara legal dan hukum.

Di akhir tahun 2000, proyek debian melakukan perubahan dalam archive dan managemen rilis. Serta pada tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan “debconf”.

Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 dirilis dengan nama kode “Etch”. Rilis versi terbaru Debian, 2009, diberi nama kode “Lenny”. deb adalah perpanjangan dari paket perangkat lunak Debian format dan nama yang paling sering digunakan untuk paket-paket binari seperti itu.

Paket debian adalah standar Unix pada arsip yang mencakup dua gzip, tar bzipped atau lzmaed arsip: salah satu yang memegang kendali informasi dan lain yang berisi data. Program kanonik untuk menangani paket-paket tersebut adalah dpkg, paling sering melalui apt/aptitude.

Beberapa paket Debian inti tersedia sebagai udebs (“mikro deb”), dan biasanya hanya digunakan untuk bootstrap instalasi Linux Debian. Meskipun file tersebut menggunakan ekstensi nama file udeb, mereka mematuhi spesifikasi struktur yang sama seperti biasa deb. Namun, tidak seperti rekan-rekan mereka deb, hanya berisi paket-paket udeb fungsional penting file. Secara khusus, file dokumentasi biasanya dihilangkan. udeb paket tidak dapat diinstal pada sistem Debian standar.

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Debian

Konfigurasi Alamat IP di Debian 8

Konfigurasi ini adalah konfigurasi dasar yang harus kita buat agar dapat terkoneksi dengan jaringan.
Langkah 1.
Tentunya masuk sebagai root, selanjutnya lakukan cek seperti ini :
#dmesg | grep eth     ==> Jika ada keterangan eth0, berarti kartu jaringan sudah aktif dan terbaca

#ifconfig    ==> untuk mengetahui kartu jaringan yang aktif

#ifcontig eth0 up ==> lakukan seperti ini, untuk mengkatifkan kartu jaringan

Continue reading “Konfigurasi Alamat IP di Debian 8”