Dasar Teori

Memahami dasar teori.

DNS Server (Domain Name System Server)

Apa Itu Domain?

Domain adalah nama website yang diakhiri ekstensi (.com.co.id, dll.) yang Anda ketikkan di kolom alamat browser untuk membuka website.

Secara lebih teknis, domain adalah nama yang dipilih sebagai identitas web server atau komputer agar kita bisa lebih mudah mengaksesnya.

Tanpa nama ini, kita harus mengetikkan serangkaian angka yang disebut IP address di kolom alamat browser setiap kali akan mengunjungi sebuah website.

Pengertian Domain

Singkatnya, nama domain adalah alamat yang perlu Anda gunakan untuk membuka dan mengakses website.

Perumpamaannya seperti ini: website yang Anda miliki adalah sebuah rumah. Nah, layanan web hosting adalah tanah tempat Anda mendirikan rumah, sedangkan domain adalah alamat yang bisa digunakan orang-orang untuk menuju ke rumah Anda.

Jadi, bisa dibilang bahwa domain adalah salah satu komponen utama website. Nama domain terdiri dari dua elemen utama, yaitu nama situs dan ekstensi. Contohnya, Facebook.com memuat nama situs (Facebook) dan ekstensi (.com).

Registrasi nama domain dikelola oleh organisasi bernama ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers). ICANN menentukan ekstensi yang tersedia dan memiliki database terpusat yang berisi informasi pengarahan nama domain.

Apa Fungsi Domain?

Setiap website sebenarnya diwakili oleh serangkaian angka (alamat IP) yang nantinya digunakan komputer untuk mengambil datanya dari server, karena sistem komputasi bekerja dengan memahami angka-angka.

Tentu saja akan sangat merepotkan bagi kita untuk mengingat setiap angka tersebut ketika akan mengakses sebuah situs, apalagi rangkaian angka ini selalu berbeda untuk setiap situs web. Oleh karena itu, nama ini pun tercipta.

Sebagai contoh, kami akan menggunakan nama domain hostinger.co.id. Anggap saja alamat IP kami adalah 100.90.80.70. Alamat IP ini mengarah ke sebuah server yang menyimpan data website.

Kemudian, komputer menggunakan angka tersebut untuk menuju server dan meminta data website, lalu menyajikannya kepada Anda di browser. Coba bayangkan, sungguh pusing kalau Anda harus mengingat setiap alamat IP website yang ingin dikunjungi.

Kesimpulannya, kegunaan domain adalah untuk mempermudah pengunjung mengakses website yang akan mereka buka melalui web browser, cukup dengan mengetikkan alamatnya tanpa harus menghafal IP address website.

Perbedaan Domain dan URL

Meskipun mirip, ada beberapa perbedaan domain dan URL (Universal Resource Locator). URL merupakan alamat web lengkap yang bisa mengarahkan pengunjung ke halaman tertentu di situs. Nah, nama domain adalah bagian dari URL.

URL terdiri dari protokol, domain, dan path (jalur). Protokol menunjukkan apakah website memiliki sertifikat SSL. URL hanya akan memiliki path kalau mengarahkan pengunjung ke halaman tertentu sebuah website.

Berbagai Jenis Domain

Tidak semua nama mengikuti rumus dan aturan yang sama. Meskipun domain .com adalah yang paling populer, dengan penggunaan yang mencapai sekitar 46,5% dari seluruh website di dunia, masih ada lainnya yang bisa Anda pilih, seperti domain .online dan .store.

Berikut jenis domain yang paling banyak digunakan:

TLD: Top Level Domain

Seperti namanya, Top Level Domain adalah nama tingkat atas dalam sistemnya di Internet. Tersedia ribuan TLD yang bisa Anda gunakan, dan yang paling populer antara lain adalah .com, .org, .net, dan .edu.

Daftar TLD resmi dikelola oleh organisasi bernama Internet Assigned Numbers Authority (IANA) dan bisa Anda lihat di sini. IANA mencatat bahwa daftar TLD juga menyertakan ccTLD dan gTLD, yang akan kami bahas setelah ini.

ccTLD: Country Code Top Level Domain

ccTLD hanya menggunakan dua huruf berdasarkan kode negara internasional, misalnya .us untuk United States.jp untuk Jepang, dan .id untuk Indonesia.

Biasanya pengguna ccTLD adalah perusahaan yang membuat situs khusus bagi wilayah-wilayah tertentu, dan bisa menunjukkan kepada pengunjung bahwa situs yang mereka kunjungi valid sesuai tujuan.

gTLD: Generic Top Level Domain

Pada dasarnya, Generic Top Level Domain adalah TLD yang tidak menggunakan kode negara. Sebagian besar gTLD memiliki penggunaan tertentu, misalnya .edu untuk website institusi pendidikan (edukasi).

Nah, Anda tidak harus memenuhi syarat tertentu untuk mendaftarkan gTLD, seperti .com yang tidak selalu untuk website komersial.

Contoh gTLD lainnya adalah .mil (militer), .gov (pemerintah), .org (lembaga nirlaba dan organisasi), dan .net yang awalnya dibuat untuk penyedia layanan internet (ISP), tapi sekarang bisa Anda gunakan di bidang apa saja.

Second Level Domain

Nama ini berada tepat setelah TLD. Tenang, kami tidak akan menggunakan penjelasan yang terlalu teknis karena akan lebih mudah jika menggunakan contoh, khususnya untuk yang berkaitan dengan kode negara.

Contoh untuk jenis ini adalah .co.uk yang digunakan oleh beberapa website perusahaan di Inggris. Atau, .gov.uk bagi institusi pemerintah Inggris, dan .ac.uk bagi institusi akademik dan universitas di negara kerajaan tersebut.

Subdomain

Dengan subdomain, para webmaster tidak harus membeli nama tambahan jika ingin menambahkan pembagian di situsnya. Mereka cukup membuat subdomain yang bisa diarahkan ke direktori tertentu di server.

Subdomain bisa menjadi opsi terbaik untuk situs campaign dan tipe konten web lainnya yang sebaiknya terpisah dari halaman atau situs utama.

Sebagai contoh, Facebook menggunakan developers.facebook.com untuk menyediakan informasi tertentu kepada para developer web dan developer aplikasi yang ingin memanfaatkan API Facebook. Contoh lainnya adalah support.google.com.

Jadi, Domain Adalah…

Seperti yang sudah dibahas tadi, domain adalah nama untuk website yang berfungsi layaknya aplikasi Kontak pada smartphone. Domain menampilkan nama kontak untuk setiap nomor telepon, sehingga user tidak perlu repot mengingat angka yang rumit.

Berikut rangkuman untuk membantu Anda mengingat:

  1. Domain adalah nama yang berfungsi seperti alamat rumah (website).
  2. Nama ini terdiri dari nama website (misalnya Hostinger) dan ekstensi (misalnya, .co.id).
  3. Semua registrasinya dikelola oleh ICANN.
  4. Fungsi domain adalah mengarahkan pengunjung ke server yang tepat saat mengakses website.
  5. Ekstensi yang paling populer untuk domain adalah .com, digunakan oleh 46,5% website di dunia.
  6. ccTLD menggunakan kode negara dan mengacu pada area geografis (misalnya, .cn atau .es).
  7. gTLD merupakan ekstensi untuk tujuan spesifik (misalnya, .org untuk organisasi).
  8. Setiap registrar menawarkan proses daftar domain yang berbeda-beda.
  9. Anda bisa menggunakan fitur pencarian khusus untuk mengetahui ketersediaan nama yang Anda inginkan.
  10. Domain bisa ditransfer dari satu provider ke provider lainnya.

Referensi: https://www.hostinger.co.id/


DHCP Server

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

DHCP didefinisikan dalam RFC 2131 dan RFC 2132 yang dipublikasikan oleh Internet Engineering Task Force. DHCP merupakan ekstensi dari protokol Bootstrap Protocol (BOOTP).

CARA KERJA

Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.

DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat “menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows Server atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.

DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, Windows 7, Windows 8 atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.

DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.

DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan “penyewaan” alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:

Proses permintaan DHCP

DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.

DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.

DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.

DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.

Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.

Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.

Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.

Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.

DHCP Scope

DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.

DHCP Lease

DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.

DHCP Options

DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.

FTP Server

File Transfer Protocol (FTP) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pengiriman berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah Antarjaringan.

Sejarah

FTP (File Transfer Protocol) adalah salah satu protokol tertua yang pernah ada di Internet. Protokol FTP dikembangkan oleh Abhay Bhushan (alumni IIT dan MIT) pada tahun 1970-an, ketika bekerja pada proyek ARPAnet. Namun demikian, FTP tetap menjadi jenis layanan yang kerap kali dimanfaatkan oleh pengguna Internet, terutama untuk mendownload software atau hal-hal lain. File Transfer Protocol [FTP] telah ada semenjak dua puluh tahun di sejarah internet, sehingga protokol ini sudah memiliki standard yang baik. Banyak cara lain yang datang dan pergi, tetapi FTP merupakan cara yang paling sering digunakan untuk mengirimkan file melalui internet, dan ini menjadikannya perangkat yang kami sarankan untuk memamanage situs Anda di MediaHostNet – FTP client sudah tersedia dalam setiap sistem operasi yang mendukung jaringan, dan ada beberapa unsur dalam managemen situs yang hanya dapat dilakukan dengan menggunakan FTP client. FTP menjadi sebuah elemen penting dalam internet sehingga akan sangat merugikan jika tidak menyediakan fasilitas yang mendukung FTP sebagai bagian dalam situs Anda.

FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server FTP. Sebuah Klien FTP merupakan aplikasi yang dapat mengeluarkan perintah-perintah FTP ke sebuah server FTP, sementara server FTP adalah sebuah Windows Service atau daemon yang berjalan di atas sebuah komputer yang merespons perintah-perintah dari sebuah klien FTP. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori, mengubah modus pengiriman antara biner dan ASCII, menggugah berkas komputer ke server FTP, serta mengunduh berkas dari server FTP.

Sebuah server FTP diakses dengan menggunakan Universal Resource Identifier (URI) dengan menggunakan format ftp://namaserver. Klien FTP dapat menghubungi server FTP dengan membuka URI tersebut.

Cara kerja protokol FTP

FTP menggunakan protokol Transmission Control Protocol (TCP) untuk komunikasi data antara klien dan server, sehingga di antara kedua komponen tersebut akan dibuatlah sebuah sesi komunikasi sebelum pengiriman data dimulai. Sebelum membuat koneksi, port TCP nomor 21 di sisi server akan “mendengarkan” percobaan koneksi dari sebuah klien FTP dan kemudian akan digunakan sebagai port pengatur (control port) untuk (1) membuat sebuah koneksi antara klien dan server, (2) untuk mengizinkan klien untuk mengirimkan sebuah perintah FTP kepada server dan juga (3) mengembalikan respons server ke perintah tersebut. Sekali koneksi kontrol telah dibuat, maka server akan mulai membuka port TCP nomor 21 untuk membentuk sebuah koneksi baru dengan klien untuk mengirim data aktual yang sedang dipertukarkan saat melakukan pengunduhan dan penggugahan.

FTP hanya menggunakan metode autentikasi standar, yakni menggunakan username dan password yang dikirim dalam bentuk tidak terenkripsi. Pengguna terdaftar dapat menggunakan username dan password-nya untuk mengakses, men-download, dan meng-upload berkas-berkas yang ia kehendaki. Umumnya, para pengguna terdaftar memiliki akses penuh terhadap beberapa direktori, sehingga mereka dapat membuat berkas, membuat direktori, dan bahkan menghapus berkas. Pengguna yang belum terdaftar dapat juga menggunakan metode anonymous login, yakni dengan menggunakan nama pengguna anonymous dan password yang diisi dengan menggunakan alamat e-mail.

KELEBIHAN & KEKURANGAN FTP

Kelebihan dari FTP

1. FTP dapat Mempermudah dalam mengunggah data

2. FTP dapat mentransfer data

3. Pada FTP online terdapat fasilitas untuk mengupload data ke server dalam jumlah banyak sekaligus jadi tidak satu persatu.

4. Pada FTP dapat melayani tukar-menukar file

5. FTP merupakan versi paling gres juga dilengkapi dengan seperangkat program audit dan penanganan account.

Kekurangan dari FTP

FTP merupakan cara yang tidak aman dalam mentransfer suatu file karena file dikirimkan tanpa di enskripsi terlebih dahulu tetapi melalui clear teks. Mode text yang dipakai untuk transfer data adalah format ASCII atau format binary.

Keamanan dan kemudahan penggunaan seringkali berbentrokan dan menjadi dilema para administrator sistem.

Desain FTP masih lemah sehingga mengakibatkan tidak terinformasinya para administrator sistem mengenai risiko yang mereka hadapi.

CARA KERJA FTP

1. Port standard FTP adalah 21 (pada server).

2. Pada sisi server, FTP server menunggu incoming connection di port 21 (default).

3. FTP client mencoba connect ke FTP server (daemon) dengan memasukan user password nya (biasanya FTP memang memiliki suatu autentikasi tersendiri.)

4. FTP server melakukan pengecekan apakah user dan passwordnya valid, Jika valid maka akan berlanjut ke step berikutnya, jika tidak valid maka akan diminta memasukan user/password yang lain beberapa kali, jika tetap invalid maka koneksi akan diputuskan.

5. Setelah user tervalidasi maka FTP client dapat mengunduh/meng-upload atau pun menghapus file yang terdapat di server, tergantung dari hak akses yang dimiliki.

PROSES PADA FTP

1. Upload

Proses transfer data dari komputer local ke komputer server yang menyediakan akses FTP.

2. Download

Proses transfer data dari komputer server ke komputer local.

JENIS – JENIS FTP

Berdasarkan Hak Akses:

FTP User
FTP user artinya FTP yang dapat di akses dan memiliki permisi hanya di batasi hanya untuk user tertentu. Karena FTP user disertakan suatu autentifikasi bila kita akan mengakses ke dalam nya. Format dari FTP user:
ftp://user@ftp5.freebsd.org

FTP Anonymous
FTP anonymous artinya FTP yang disediakan secara anonymous/ tanpa nama, dengan kata lain FTP tersebut dapat di akses oleh siapapun dan biasanya tanpa password ataupun bila diminta password. Biasanya server meminta alamat email kita sebagai password nya untuk verifikasi. Format dari FTP anonymous: ftp://ftp5.freebsd.org

Secara Global:

1. FTP Server

FTP server adalah komputer server yang memberikan akses FTP ke jaringan local maupun Internet (global). Macam – macam software pembangun FTP server antara lain adalah Vsftpd, FTPd, Pro-FTPd, Wu-FTPd, FTPX, Troll-FTPd .

2. FTP Client

FTP client adalah komputer yang meminta koneksi ke FTP server untuk tujuan tukar menukar file. Terdapat berbagai cara untuk mengakses FTP yaitu melalui FTP Client ataupun web browser. Terdapat berbagai macam FTP Client yang dapat digunakan yaitu FileZilla, CyberDuck dan sebagainya. FTP Client akan lebih mempermudah proses upload dan download file website. FileZilla merupakan salah satu FTP Client yang sangat populer di kalangan pengguna Windows, Linux dan Mac.

Sumber:
https://id.wikipedia.org

Mail Server

Di artikel ini, Anda akan belajar dan mengenal lebih jauh tentang mail server. Serta bagaimana cara kerja dan manfaatnya.

Apa Itu Mail Server?

Mail server adalah server yang bertugas mengirim dan menerima email. Meskipun terlihat simpel, sebenarnya prosesnya pengiriman email cukup kompleks. Email yang Anda kirim akan  melewati serangkaian proses rumit di mail server untuk dapat sampai ke penerima.  

Secara sederhana, mail server berfungsi sama seperti kantor pos. Ia menyimpan surat masuk, lalu mengirimkannya ke penerima. 

Komponen Mail Server

Secara umum, semua server email terdiri dari tiga komponen yaitu MTA, MDA, dan MUA. Setiap komponen memiliki peran spesifik dalam proses memindahkan dan mengelola email. Mari kita lihat peran apa saja yang dimiliki tiap komponen.

Komponen Mail Server

1. MUA (Mail User Agent)

MUA adalah aplikasi yang digunakan untuk menyusun, mengirim, dan menerima email. Contoh MUA misalnya adalah Yahoo, Gmail, Outlook, dan layanan email yang lain. 

Beberapa MUA bisa tampak lebih grafis, seperti Evolution, Thunderbird, dan Outlook, atau memiliki interface yang berbasis teks sederhana seperti Mutt.

2. MTA (Mail Transport Agent) 

MTA merupakan salah satu komponen mail server yang bertugas menerima dan mengirim email dari komputer yang satu ke komputer yang lain. MTA memainkan peranan penting dalam sistem penanganan pesan internet. Beberapa tugas MTA antara lain:

  • Menerima email.
  • Meminta catatan mail exchange dan memilih server email untuk mentransfer email.
  • Mengirim pesan respons otomatis jika pesan gagal sampai tujuan. 

3. MDA (Mail Delivery Agent)

MDA adalah sebuah software komputer yang bertanggung jawab mengantarkan email dari MTA sever. MDA juga dikenal sebagai LDA atau Local Delivery Agent. Beberapa MTA dapat mengisi peran MDA ketika mereka menambahkan pesan email baru ke file pesan pengguna lokal.

Protokol Mail Server

Sedangkan untuk protokol, terdapat dua kategori dalam server email: protokol surat keluar (SMTP) dan protokol surat masuk (IMAP dan POP3). Untuk mengetahui penjelasan lebih detail tentang dua kategori tadi, Anda dapat melihat poin-poin di bawah ini:

Protokol Mail Server

1. SMTP atau Simple Mail Transfer Protocol 

SMTP adalah protokol standar untuk transmisi atau pengiriman email. Protokol ini bertugas melakukan komunikasi dengan server untuk mengirimkan email dari lokal email ke server email.  

Dalam proses kerjanya, SMTP dikontrol oleh MTA yang ada pada email server Anda.

2. POP3 atau Post Office Protocol 

POP 3 adalah versi ketiga dari metode penerimaan email. POP3 menerima dan menyimpan email untuk seseorang sampai mereka mengambilnya. POP3 adalah protokol server/client tempat di mana email dikirimkan dari server menuju email lokal. 

POP3 bekerja dengan mengontak server email Anda, lalu mengunduh semua pesan baru dari email lokal. Setelah Anda mengunduhnya, mereka akan hilang dari server. 

Jadi, jika Anda memutuskan untuk memeriksa email Anda dengan gadget yang berbeda, pesan yang sudah Anda unduh sebelumnya tidak akan ada lagi. Itulah mengapa, ada baiknya untuk melakukan back up. 

POP3 cocok digunakan untuk Anda yang biasanya membuka email dengan hanya satu gadget.

3. IMAP atau Internet Message Access. 

IMAP memungkinkan Anda dapat mengakses email Anda di mana pun Anda berada, biasanya diakses melalui internet. Ketika Anda membaca email menggunakan IMAP, Anda sebenarnya tidak mengunduh atau menyimpannya ke komputer, tetapi membacanya melalui server. 

Untuk Anda yang sering bepergian dan sering menggunakan berbagai gadget untuk mengakses email, kami sarankan untuk menggunakan servis email berbasis IMAP.

Jenis-Jenis Mail Server

Ada beberapa jenis mail server yang dibedakan berdasarkan sistem pengoperasian dan programnya. Berikut daftarnya:

1. Sendmail

Apakah Anda menggunakan sistem operasi Linux? Nah, pasti familiar dengan jenis mail server Sendmail. Sudah eksis sejak tahun 1982, Sendmail merupakan jenis mail server standar Linux. Alhasil, Sendmail paling banyak digunakan di dunia.

Selain itu, Sendmail sangat mudah diatur dengan performa yang lumayan. Sayangnya, dari segi keamanan Sendmail masih perlu banyak perbaikan dibanding jenis mail server lainnya yang lebih baru.

2. Postfix

Postfix adalah jenis mail server MTA yang merupakan versi pengembangan lebih baik dari Sendmail. Alhasil, Postfix tak terbatas pada sistem operasi Linux saja, tapi juga bisa digunakan pada Mac OS X. 

Postfix juga memiliki tingkat keamanan yang jauh lebih baik daripada Sendmail karena memang itulah tujuan utamanya. Selain itu, Postfix juga mempunyai performa yang sangat tinggi. Sehingga, Postfix digadang-gadang akan menggantikan Sendmail di masa depan.

3. Qmail

Dari ketiga jenis mail server di artikel ini, Qmail adalah MTA yang dianggap sebagai mail server teraman saat ini. Kenapa demikian?

Sebab, Qmail belum mempunyai celah keamanan yang berefek negatif ataupun merusak kinerjanya secara keseluruhan. Maka dari itu, ada beberapa penyedia email raksasa yang menggunakan Qmail seperti Yahoo dan Hotmail.

Cara Kerja Mail Server

Pada dasarnya, cara kerja utama mail server adalah sending email (mengirim email) dan receiving email (menerima email) yang akan melalui lima tahapan berikut:

Cara Kerja Mail Server

Sekarang, saatnya untuk tahu bagaimana sebenarnya cara kerja mail server dalam mengirim dan menerima pesan. Di bawah ini kami jelaskan garis besar tiap tahapan prosesnya :  

Tahap 1: Mengirim Pesan

Setelah membuat pesan dan meng-klik tombol send, MUA akan mengirim email tersebut. Kemudian, email penerima/ klien akan terkoneksi dengan server SMTP domain Anda. Server ini bisa bernama apa saja, misalnya smtp.misalnya.com.

Tahap 2: Email Penerima Berkomunikasi dengan Server SMTP 

Email penerima/klien berkomunikasi dengan MTA server yang menggunakan SMTP. Kemudian memberikannya alamat email Anda, alamat email penerima, isi pesan dan lampiran.

Tahap 3: Server SMTP Memproses Alamat Email Penerima 

Setelah berkomunikasi dengan email penerima, komponen MDA melalui SMTP akan memproses alamat email penerima (khususnya domain-nya)Jika nama domain sama dengan pengirim pesan, maka pesan akan langsung dialihkan ke server domain POP3 atau IMAP. 

Namun, jika domain berbeda, server SMTP akan berkomunikasi dengan server domain terlebih dahulu. 

Tahap 4: Server SMTP Pengirim Berkomunikasi dengan DNS

Agar bisa menemukan server penerima, MTA melalui SMTP harus berkomunikasi dengan DNS. Atau, Server Nama Domain. Nanti DNS akan mengambil nama email domain penerima, lalu menerjemahkannya menjadi sebuah IP address.

Kenapa harus dijadikan IP address? Karena server SMTP pengirim tidak bisa menyalurkan email dengan benar hanya dengan nama domain. Maka, dibutuhkan IP address, yang merupakan sebuah nomor identitas setiap komputer yang terkoneksi internet.

Dengan mengetahui informasi IP address-nya, mail server dapat bekerja dengan lebih efisien.

Tahap 5: Email Terkoneksi dengan Server SMTP

Setelah server SMTP memiliki IP address penerima, maka email yang diteruskan MDA/MTA dapat terkoneksi dengan server SMTP. Proses ini tidak terjadi begitu saja. Karena, sebenarnya pesan yang dikirim tadi harus melewati serangkaian proses SMTP, sampai akhirnya tiba di tujuan.  

Tahap 6: Server SMTP Penerima Memindai Pesan Masuk

Di tahap ini MUA memindai pesan masuk. Jika ia mengenali domain dan username, pesan akan diteruskan ke server POP3 atau IMAP domain. Dari sana, pesan akan ditempatkan di antrean sendmail. Pesan akan berada di antrian sendmail sampai email penerima mengizinkannya untuk diunduh. 

Referensi: https://www.niagahoster.co.id/