IKHLASUNNIYAH

Secara bahasa,ikhlas berasal dari kata khalasha yang berarti bersih/murni. Sedangkan niat berarti al qashdu,artinya maksud atau tujuan. Ikhlassunniyah berarti membersihkan maksud dan motivasi kepada Allah dari maksud dan niat lain. Hanya mengkhususkan Allah azza wa jalla sebagai tujuan dalam berbuat.Allah telah memerintahkan kita untuk ikhlas dalam beramal dan beribadah kepadaNya seperti yang tercantum dalam Q.S. Al Bayyinah;5 dan Q.S. Al A’raaf;110

Pentingnya Ikhlassunniyah :

  1. Merupakan ruhnya amal,karena seperti badan yang tidak ada ruhnya,maka tanpa ikhlas amal,sebagus apapun tidak ada artinya.
  2. Salah satu syarat diterimanya amal
    “Allah azza wa jalla tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas dalam mencari keridhaanNya semata” (HR. Abu Daud dan Nasa’i)
  3. Syarat diterimanya amal atau perbuatan :
    • Bersungguh-sungguh dalam melaksanakannya
    • Ikhlas dalam berniat
    • Sesuai dengan syariat Islam (Al Quran dan Sunnah)
  4. Penentu nilai/kualitas suatu amal (Q.S.An NIsaa;125)
  5. Mendatangkan berkah dan pahala dari Allah (Q.S.Al Baqarah;262 dan Q.S.An Nisaa;145-146)

Beberapa unsur dalam membentuk ikhlas:

  1. Orang yang mukhlis harus memperhatikan pandangan khaliq,bukan pandangan makhluk.Sebab sedikitpun mereka tidak ada artinya bagi Allah.
  2. Apa yang lahir pada diri orang yang mukhlis harus sinkron dengan batinnya,yang tampak dengan yang tersembunyi. Sary as Saqthy berkata,”Barangsiapa berhias dimata manusia dengan sesuatu yang tidak selayaknya,maka dia menjadi hina dimata Allah”
  3. Menganggap sama antara pujian dan celaan manusia. Engkau tidak lepas dari celaan manusia walaupun engkau terpuji disisi Allah.Begitu pula sebaliknya.
  4. Tidak boleh memandang ikhlasnya,sehingga ia takjub kepada diri sendiri,sehingga ketakjubannya itu justru merusak dirinya. Maka dari itu,orang-orang arif menegaskan untuk tidak melihat amal diri sendiri. Sehingga Abu Ayyub As Susy berkata “Selagi mereka melihat ikhlasnya sudah cukup,berarti ikhlas mereka itu masih membutuhkan ikhlas lagi”
  5. Melupakan tuntutan pahala amal di akhirat.
    Sebab orang yang mukhlis tidak merasa aman terhadap amalnya,yang bisa saja dicampuri bagian untuk dirinya.Menurut pandangan orang mukhlis,amal yang dikerjakannya itu tidak layak dimintai suatu balasan dan ia melihat pahala sebagai suatu kebaikan Allah SWT terhadap dirinya. Nabi SAW bersabda,”Sekali kali amal seorang diantara kalian tidak akan mampu memasukkannya kedalam surga.” Mereka bertanya “Tidak pula engkau wahai Rasulullah?” Beliau menjawab “TIdak pula aku,kecuali Allah melimpahkan rahmatNya kepadaku” (HR. Muttafaqun ‘alaih.)
  6. Takut penyusupan riya dan hawa nafsu kedalam jiwa,sementara dia tidak menyadarinya.Sebab syetan itu mempunyai saluran yang terselubung dan ruwet,yang bisa dijadikan jalan untuk menyusup kedalam jiwa.

Cara untuk menumbuhkan niat yang ikhlas :

  1. Mengetahui arti keikhlasan dan urgensinya dalam beramal.
  2. Menambah pengetahuan tentang Allah SWT dan hari kiamat.
    Dengan mengetahui ilmu tentangNya,maka seseorang yang mengenal Allah dengan sebenar2nya tentulah ia tidak akan berani menyekutukan Allah dengan selainNya didalam niatnya. Ia juga akan mempertimbangkan amal-amalnya dan balasannya nanti diakhirat.
  3. Memperbanyak membaca/berinteraksi dengan Al Qur’an,karena Al Qur’an adalah penyembuh dari segala penyakit dalam dada (Q.S. Yunus;57) termasuk penyakit riya’,ujub dan sum’ah.
  4. Memperbanyak amal-amal rahasia,sehingga kita terbiasa untuk beramal karena Allah semata tanpa diketahui orang lain.
  5. Menghindari/mengurangi saling memuji,karena dengan pujian terkadang orang jadi lalai hatinya dan menjadi sombong.
  6. Berdo’a,dengan tujuan agar selalu diberi keikhlasan dan dijauhi dari syirik

 

Lihat video ceramah aqidah berikut:

Comments 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *